Skip to main content

BIDANG-BIDANG MANAJEMEN, PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN, DAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

versi word, klik di sini
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Lembaga pendidikan adalah  salah satu dari Tri pusat pendidikan yang dituntut untuk mengeluarkan orang-orang yang unggul, mengutip pendapat Gorton tentang sekolah ia mengemukakan, bahwa sekolah adalah suatu sistem organisasi, di mana terdapat sejumlah orang yang bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan sekolah yang dikenal sebagai tujuan instruksional. Dan di dalam organisasi tersebut ada orang-orang yang menjalankannya.
Istilah tersebut memang mempunyai pengertian dengan penekanan yang sedikit berbeda. Namun, langkah tersebut memiliki arti yang sama, yakni sekolah diharapkan menjadi lebih otonom dalam pelaksanaan manajemen sekolahnya, khususnya dalam penggunakaan tangakai-tangkai yang ada dalam manajemen pendidikan seperti manajemen kurikulum yang penting dalam lembaga pendidikan serta manajemen kesiswaan demi membentuk siswa sesuai  denagan  yang dicapaikan sebuah lembaga pendidikan itu sendiri dan didukung pada manajemen lainnya yang saling berhubungan seperti manajemen sarana prasarana dengan manajemen personalia/ anggota dan penyesuaian hubungan sekolah dan masyarakat.
Dan pada sebuah manajemen, tidak ada pengecualian juga terhadap manajemen lembaga pendidikan yang disamping telah mempertkuat tangkai – tangkai manajemenya seperti manajemen keuangan, tidak terlepas pula pada konsekuensi yang akan dihadapi sebagai bentuk tanggung jawab terhadap perumusan yang telah di lakukan untuk pencapaian yaitu adanya berupa tantangan yang akan terjadi pada seiring waktu nya untuk manajemen lembaga pendidikan tersebut.
Agar mengetahui beberapa kedalaman terhadap tangkai- tangkai manajemen lembaga pendidikan itu sendiri makan pada pembahasan ini akan dipaparkan beberapa poin yang bersangkutan sesuai pemaparan diatas.





B.     Rumusan Masalah
Dan disini kami akan membahas beberapa hal yang menurut kami penting untuk di ketahuin Adapun rumusan yang kami ambil adalah :
1.      Apa saja Bidang-Bidang Manajemen  yang ada.
2.      Beberapa Prinsip-Prinsip Manajemen
3.       Fungsi-Fungsi Manjemen

C.    Tujuan
1.      Untuk Melengkapi Tugas Manajemen Organisasi  Pada Semester IV
2.      Untuk Mengetahui Bidang-Bidang Manajemen
3.      Untuk Mengatahui Prinsip-Prinsip Manajemen
4.      Untuk Mengetahui Fungsi-Fungsi Manajemen












BAB II
PEMBAHASAN

Manajemen merupakan  proses pemanfaatan sumber daya organisasi secara maksimal dalam mencapai tujuan organisasi. Perilaku administrator menggunakan pengaruhnya terhadap anggota  dalam setiap organisasi untuk mencapai tujuanya. Dengan kata lain organisasi adalah wadah bagi operasionalisasi aktivitas manajemen.
Setiap unsur manajemen berkembang menjadi bidang manajemen yang menpelajari lebih dalam peranannya dalam mencapai tujuan yang diinginkannya. Bidang-bidang manajemen tersebut adalah sebagai berikut :[1]
1.      Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah proses manajemen yang bertanggung jawab terhadap prencanaan (aktifitas) produksi, distribusi atau manajemen proyek yang dijalankan oleh sebuah organisasi. Kegiatan manajemen produksi meliputi :
a.       Perencanaan (desain) produksi
b.      Pengendalian (berkaitan dengan persediaan) produksi
c.       Pengawasan  Produksi (berkaitan dengan mutu/quality control)          
2.      Manajemen Pemasaran 
Manajemen pemasaran adalah suatu rencana kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan analisa situasi dan tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan pemasaran antara lain menetapkan produk yang diinginkan oleh pasar, harga, promosi dan penempatan jalur distribusi. Fungsi pemasaran meliputi :
a.       Penjualan, fungsi ini merupakan fungsi utama, karena bertujuan untuk menjual barang/jasa ke konsumen sehingga memperoleh keuntungan.
b.      Pembelian, bertujuan memilih barang yang akan dibeli untuk dijual kembali. Misalnya memilih harga, jenis, bentuk, mutu dan warna yang sekiranya dijual kembali akan memperoleh keuntungan.
c.       Pengangkutan, fungsinya adalah memindahkan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang yanng mengonsumsi. Misalnya menentukan alat, angkut, ongkos dan lain-lain yang berhubungan dengan distribusi.
d.      Penyimpanan, merupakan fungsi untuk menyimpan barng-barang pada saat barang selesai diproduksi sampai pada saat barang dikonsumsi.
e.       Pembelanjaan, fungsi mendapatkan modal baik dari sumber intern (pemilik) maupun ekstern (bukan pemilik).
f.       Penanggungan resiko, adalah fungsi menghindari dan mengurangi resiko yang berkaitan dengan pemasaran barang, misalnya dengan program asuransi.
g.      Standarisasi dan Grading, Standarisasi adalah batas-batas dasar dalam bentuk spesifikasi barangbarang, seperti ukuran jumlah, kapasitas, fisik dan kekuatan. Grading adalah usaha menggolong-golongkan barang ke dalam golongan standar kualitas yang telah mendapat pengakuan dunia perdagangan. Misalnya memeriksa dan menyortir dengan panca indera, dengan alat, atau melalui contoh.
h.      Pengumpulan Informasi Pasar, tentang macam barang yang beredar di pasar, jumlahnya, barang yang dibutuhkan konsumen, harganya dan sebagainya. Promosi terpadu (promotional mix) merupakan usaha memperkenalkan produk secara terpadu  yang dapat dilakukan melalui periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan personal selling.
3.      Manajemen keuangan
Manajemen keuangan adalah suatu bagian dari manajemen yang fokusnya adalah pengelolaan dana perusahaan yang efektif dan efesien guna mencapat tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Manajemen keuangan mempunyai tugas antara lain:
a.       memanfaatkan peluang dalam memperoleh dana intern maupun ekstern
b.      Pengalokasian dana untuk menunjang kegiatan perusahaan.
c.       Penggunaan dana yang dilakukan secara efisien dan efektif. 
4.       Manajemen personalia 
Manajemen personalia adalah bagian dari manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada faktor produksi tenaga kerja dalam suatu organisasi agar tujuan yant telah ditetapkan dapat dicapai secara optimal dan sesuai yang diinginkan. Kegiatan manajemen personalia antara lain
a.       Pengadaan pegawai
b.      Pemilihan tenaga kerja
c.       Penyeleksian pegawai untuk menentukan posisi jabatan yang sesuai.
d.      Mengadakan  pelatihan dan pendidikan untuk pegawai.
e.       Menyediakan fasilitas, kesejahteraan dan gaji yang memuaskan.
f.       Melakukan rotasi jabatan.
g.      Memotivasi pegawai dengan dmemberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi.
h.      Melakukan pemberhentian dan pesiun pegawai. 

5.      Manajemen Administrasi 
Manajemen administrasi merupakan bagian dari manajemen yang memberikan informasi layanan bidang administrasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif dan memberi dampak kelancaran pada bidang lainnya. Kegaitan manajemen administrasi antara lain :
a.       Pengadministrasian seluruh kegiatan
b.      Menginventarisasi peralatan kantor
c.       Penyediaan informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan manajemen.
d.      Melakukan pengasrsipan data sehingga mudah untuk diakses oleh yang membutukan.

B.     PRINSIP –PRINSIP MANAJEMEN
Setiap orang mempunyai prinsip namun tak selamanya orang itu memahami prinsip dan melakukanya sebagai pedoman hidup. Hal ini dapat saja terjadi karena tidak adanya kepahaman yang cukup dalam menerapkan prinsipnya. Beberapa pendapat tentang  pengertian prinsip yaitu:  Menurut malayu prinsip adalah  suatu pernyataan yang fudamental atau kebenaran umum yang dapat dijadikan pedoman hidup. Prinsip- prinsip umum manajemen menurut ilmuan di antaranya adalah :
1.      Henry Fayol
Menurut Henry Fayol prinsip-prinsip manajemen adalah sebagai berikut :[2]
a.      Pembagian kerja (Division of work)
Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam penempatan karyawan harus menggunakan prinsip the right man in the right place. Pembagian kerja harus rasional/objektif, bukan emosional subyektif yang didasarkan atas dasar like and dislike. Dengan adanya prinsip the right man in the right place akan memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja.
b.      Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility) harus seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang sesuai dengan wewenang. Oleh karena itu, makin kecil wewenang makin kecil pula pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya. Setiap karyawan dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan dan setiap wewenang melekat atau diikuti pertanggungjawaban.
c.       Disiplin (Discipline)
Disiplin (Discipline) merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Pemegang wewenang harus menanamkan disiplin terhadap dirinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerajaan sesuai dengan weweanng yang ada padanya.
d.      Kesatuan perintah (Unity of command)
Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya. Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik.
e.       Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
Pelaksanaan kesatuan pengarahan (unity of directiion) tidak dapat terlepas dari Pembagian kerja (Division of work), Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility), Disiplin (Discipline), serta Kesatuan perintah (Unity of command). Oleh karena itu, perlu alur yang jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk pelaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu diarahkan menuju sasarannya.
f.       Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
Prinsip pengabdian kepentingan pribadi kepada kepentingan orgabisasi dapat terwujud, apabila setiap karyawan merasa senang dalam bekerja sehingga memiliki disiplin yang tinggi. Setiap karyawan dapat mengabdikan kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi apabila memiliki kesadaran bahwa kepentingan pribadi sebenarnya tergantung kepada berhasil-tidaknya kepentingan organisasi.
g.      Penggajian pegawai
Prinsip more pay for more prestige (upaya lebih untuk prestasi lebih), dan prinsip upah sama untuk prestasi yang sama perlu diterapkan sebab apabila ada perbedaan akan menimbulkan ketidak disiplinan dan kemalasan dalam bekerja. Gaji atau upah bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan tercapainya tujuan dan keberhasilan dalam suatu pekerjaan.  Dalam prinsip penggajian dipikirkan cara agar karyawan dapat bekerja dengan tenang, menimbulkan kedisiplinan dan kegairahan kerja.
h.      Pemusatan (Centralization)
Pemusatan bukan berarti adanya kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk menghindari kesimpang siurang wewenang dan tanggung jawab. Pemusatan wewenang ini juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang (delegation of authority). Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak ada orang yang memegang wewenang tertinggi atau manajer puncak.
i.        Hirarki (tingkatan)
Hirarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer puncak dan seterusnya berurutan ke bawah. dengan adanya hirarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah. Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hirarki.
j.        Ketertiban (Order)
Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh karyawan, baik atasan maupun bawahan mempunyai disiplin yang tinggi. Oleh karena itu, ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan. Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama karena pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau atau tegang.
k.      Keadilan dan kejujuran
Keadilan dan kejujuran terkait dengan moral karyawan dan tidak dapat dipisahkan. Keadilan dan kejujuran harus ditegakkan mulai dari atasan karena atasan memiliki wewenang yang paling besar. Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
l.        Stabilitas kondisi karyawan
Sebagai makhluk sosial manusia yang berbudaya memiliki keinginan, perasaan dan pikiran. Apabila keinginannya tidak terpenuhi, perasaan tertekan dan pikiran yang kacau akan menimbulkan goncangan dalam bekerja. Dalam setiap kegiatan kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan karyawan terwujud karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam kegiatan.
m.    Prakarsa (Inisiative)
Prakarsa (inisiative) mengandung arti menghargai orang lain, karena itu hakikatnya manusia butuh penghargaan. Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir. Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-beiknya. Dalam prakarsa terhimpun kehendak, perasaan, pikiran, keahlian dan pengalaman seseorang. Setiap penolakan terhadap prakarsa karyawan merupakan salah satu langkah untuk menolak gairah kerja. Manajer yang bijak akan menerima dengan senang hari prakarsa-prakarsa yang dilahirkan karyawannya.
n.      Semangat kesatuan dan semangat korps
Semangat kesatuan akan lahir apabila setiap karyawan mempunyai kesadaran bahwa setiap karyawan berarti bagi karyawan lain dan karyawan lain sangat dibutuhkan oleh dirinya. Manajer yang memiliki kepemimpinan akan mampu melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan manajer yang suka memaksa dengan cara-cara yang kasar akan melahirkan friction de corp (perpecahan dalam korp) dan membawa bencana. Karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib sepenanggungan sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik
2.      Menurut Taylor
Taylor berusaha menciptakan suatu revolusi mental baik para pekerja maupun para manajer dengan merumuskan pedoman tegas untuk memperbaiki efisiensi produksi. Taylor dapat merumuskan empat prisip manajemen dan menegaskan, bahwa dengan mengikuti prinsip itu akan dihasilkan kemakmuran baik bagi para manajer maupun para pekerja. Para pekerja akan mendapatkan upah lebih banyak dan para manajer akan mendapatkan laba lebih besar.Keempat prinsip manajemen Taylor tersebut adalah:
a.       Kembangkan sebuah ilmu bagi setiap unsur pekerjaan seseorang yang akan menggantikan kaidah ibu jari yang sama.
b.      Secara ilmiah pilih, latih, ajari dan kembangkan pekerja tersebut sebelum para pekerja memilih sendiri pekerjaan mereka dan melatih diri mereka sendiri semampu mereka.
c.       Bekerja samalah secara sungguh-sungguh dengan para pekerja untuk menjamin bahwa semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu yang telah dikembangkan.
d.      Bagilah pekerjaan dan tanggung jawab secara merata antara pimpinan dengan para pekerja. Manajemen mengambil alih semua pekerja yang lebih sesuai baginya ketimbang bagi para pekerja.
3.      Menurut Hicks
Hicks menambahkan pula beberapa prinsip manajemen umum, yaitu:
a.      Kesesuaian tujuan
Semua kegiatan organisasi akan efektif jika semua orang yang terlibat di dalamnya bisa bekerja ke satu tujuan secara harmonis. Artinya harus muncul kesesuian antara tujuan individu dengan tujuan organisasinya secara konseptual.
b.      Universalitas manajemen
Apapun tugas organisasi dan tingkat manajemenya maka fungsi-fungsi manajemen pada dasarnya sama karena pada dasarnya keterampilan manajemen itu bersifat transferabel dari satu organisasi dengan satu organisasi lainya.
c.       Mengutamakan tujuan dan perencanaan
Perumusan tujuan sebagai syarat mutlak untuk sebuah organisasi yang ingin mencapai tujuan secara teratur dan rasional. Sedangkan perencanaan sebagai suatu proses dalam perumusan beberapa tujuan dan pemilihan beberapa pendekatan untuk mencapai tujuan. Proses tersebut umumnya meliputi : pembentukan gagasan, pembuatan konsep, produksi dan pelayanan. Perencanaan ini mendahului fungsi-fungsi manajemen lainya.
d.      Pengawasan berdasarkan penyimpangan
Supervisi dan pengawasan korektif dikonsentrasikan terhadap kegiatan yang bersifat menyimpang (tidak serasi) dengan yang telah direncanakan.
e.       Keputusan berdasarkan penyimpangan
Seorang manajer harus bisa membuat keputusan mengenai semua persoalan yang menjadi perhatianya kecuali terhadap persoalan yang bukan kewenanganya.
f.       Keseibangan antara wewenang (authority), kekuasaan (power), tanggung jawab (responsibility) dan pertanggungjawaban (accountability)
g.      Koordinasi.
Berbagai kegiatan usaha yang efektif dapat dicapai jika semua orang dan sumber lain bisa disinkronkan (diserasikan dan diarahkan). Artinya koordinasi diperlukan untuk menjamin tercapainya tujuan secara produktif (Siagian, 1982:18-21).

C.    FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaanya. Fungsi-fungsi manajemen menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1.        Menurut  Nickels, Mchugh (1997)
Terdiri dari empat fungsi  yaitu sebagai berikut :[3]
a.        Perencanaan (planning), yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan tujuan organisasi. Diantara kecenderungan dunia organisasi sekarang. Misalnya, bagaimana merencanakan organisasi yang ramah lingkungan, bagaimana merancang organisasi yang mampu Menyeimbangkan dengan dunia global, dan lain sebagainya.
1)      Unsur-Unsur Perencanaan
a)        Rasional (dibuat dengan pemikiran yang rasional tidak secara khayalan/angan-angan harus dapat dilaksanakan).
b)        Estimasi (dibuat berdasarkan analisa fakta dan perkiraan yang mendekati/estimate untuk pelaksanaan yang akan segera dikerjakan).
c)        Preparasi (dibuat sebagai persiapan/pre-parasi pedoman/patokan tindakan yang akan dilakukan bukan untuk yang telah lalu)
d)       Operasional (dibuat untuk dilaksanakan untuk keperluan  tindakan-tindakan kemudian dan seterusnya;  bukan yang telah lalu.
2)      Sifat Perencanaan
a)        Faktual (dibuat berdasarkan fakta/data memperkirakan kejadian  yang akan datang dalam tindakan pelaksanaan kelak).
b)        Rasional (masuk akal, ilmiah dan dapat dipertanggung jawabkan, bukan angan-angan).
c)        Fleksibel (dapat mengikuti perkembangan kemajuan masyarakat, perubahan situasi dan kondisi dapat diubah dan disempurnakan sesuai keadaan tidak merubah tujuan).
d)       Kontiniu/berkesinambungan (dipersiapkan untuk tindakan yang terus menerus dan berkelanjutan tidak untuk sekali tetapi untuk selamanya).
e)        Dialektis (memperkirakan peningkatan dan perbaikan untuk kesempurnaan masa yang akan datang).
3)      Fungsi Perencanaan
a)        Interpretasi (dapat menjelasan, menguraikan dan menjabarkan kebijakan umum (general policy) dari bentuk kerjasama (manajemen).
b)        Forcasting (dapat memperhitungkan keadaan dan situasi dimasa yang akan datang).
c)        Koordinasi (sebagai alat koordinasi seluruh kegiatan manajemen).
d)       Ekonomis (mengandung prinsip ekonomis/hemat, agar kegiatan manajemen efisien).
e)        Pedoman (jadi pedoman, patokan atau pegangan pelaksanaan perencanaan dimaksud).
f)         Kepastian (menetapkan dimuka hal-hal yang akan dikerjakan kemudian secara pasti  tidak coba-coba).
g)        Preventive control (alat pengontrol dan penilaian agar terhindar dari penyelewengan dan pemborosan, baik waktu, tenaga, biaya maupun fasilitas manajemen).
b.        Pengorganisasian (organizikung), yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam merancang didesain dalam sebuah struktur strategi yang tepat dan tangguh,  sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisa bekerja secara efektif dan efesien guna mencapai tujuan organisasi.
1)      Unsur Organisasi
a)      Kelompok orang
b)      Kerjasama,
c)      Tujuan bersama
2)      Fungsi Organisasi
a)      Mengatur kerja dan kerjasama yang sebaik-baiknya.
b)      Mencegah keterlambatan dan kesulitan kerja
c)      Mencegah kesimpangsiruran kerja
d)     Menentukan pedoman-pedoman kerja.
c.       Pengarahan (directing), Menempatkan semua anggota kelompok agar bekerja secara sadar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi. Prof. Dr. Sondang S. Siagian, MPA adalah keseluruhan proses pemberian motif bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa, sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
1)      Istilah Penggerakan
Terdapat beberapa terminology penggerakan dalam bahasa asing, antara lain:
a)      Actuating, yaitu penggerakan orang lain secara umum (dari belakang).
b)      Directing, yaitu penggerakan orang lain dengan memberikan petunjuk-petunjuk dan pengarahan, (pimpinan terkesan jauh dari pelaksana dan berada di samping).
c)      Commanding, yaitu menggerakkan orang lain dengan memberikan perintah atau komando, dan kadang-kadang paksaan (pemimpin terkesan berada di atas)
d)     Motivating, yaitu menggerakkan orang lain dengan memberikan instruksi, alasan, bimbingan, nasehat, dan koreksi (pemimpin terkesan berada di tengah-tengah).
e)      Staffing, yaitu menggerakkan orang lain dengan menempatkannya pada fungsi yang sesuai ataupun dengan memberikan jabatan tertentu. 
f)       Leading, yaitu menggerakkan orang lain dengan memberikan contoh dan teladan yang baik.

2)      Fungsi Penggerakan
a)      Komunikasi Berbicara dengan bawahan, memberi penjelasan dan penerangan, memberikan isyarat, meminta keterangan, memberikan nota, mengadakan pertemuan, rapat briefing, pelajaran, wejangan dan sebagainya.
b)      Human Relation Memperhatikan nasib bawahan sebagai manusia dan selalu ada keseimbangan antara kepentingan pribadi pegawai, mengembangkan kegembiraan dan semangat kerja yang sebaik-baiknya dan kepentingan umum organisasi.
c)      Memberikan tugas dan penjelasan yang rutin mengenai pekerjaanya.
d)     Leadership Menunjukkan dan membuat bawahan merasa bahwa mereka dilindungi dan dibimbing, bahwa mereka mempunyai seorang sumber pimpinan dan penerangan dalam menghadapi kesulitan dan masalah pekerjaan maupun pribadi keluarga (inti penggerakan).
e)      Pengembangan eksekutif Berusaha agar setiap bawahan dapat mengambil keputusan sendiri yang tepat dalam melaksanakan pekerjaan/tugas masing-masing, agar setiap bawahan terbuka dan atas prakarsa sendiri selalu berusaha untuk menekan biaya, memperkuat disiplin, meningkatkan mutu kerja dan sebagainya.
f)       Mengembangkan rasa tanggung jawab Mengembangkan sikap pada bawahan untuk tidak menerima apabila tidak melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
g)      Pemberian komando Memberi perintah, instruksi, direktif, meminta laporan dan pertanggungjawaban,  memberi teguran dan pujian.
h)      Mengadakan pengamatan Atas pekerjaan dan aktivitas bawahan langsung
i)        Pemeliharaan moral dan disiplinMendidik serta memberi contoh kepada bawahan tentang apa yang baik dan patut dilaksanakan, menjaga ketertiban, kesopanan dan kerukunan.
d.      Penngendalian dan pengawasan (controlling), yaitu proses yang dilakukan untuk memastiakan  seluruh rangkaian kegiatan yang telah dirancang, diorganisasikan, diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target  yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam  lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.

1)      Sasaran Pengawasan
a)      Bahwa melalui pengawasan pelaksanaan tugas-tugas yang telah ditentukan sungguh-sungguh sesuai dengan pola yang telah digariskan dalam rencana.
b)      Bahwa struktur serta hirarki organisasi sesuai dengan pola yang telah ditentukan dalam rencana.
c)      Bahwa seseorang sungguh-sungguh ditempatkan sesuai dengan bakat, keahlian dan pendidikan serta pengalamannya dan bahwa usaha pengembangan keterampilan  bawahan dilaksanakan secara berencana, kontinu dan sistematis.
d)     Bahwa penggunaan alat-alat diusahakan agar sehemat mungkin.
e)      Bahwa system dan prosedur kerja tidak menyimpang dari garis-garis kebijakan yang telah tercermin dalam rencana.
f)       Bahwa  pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang objektif dan resional, dan tidak atas dasar personal likes and dislikeks.
g)      Bahwa tidak terdapat penyimpangan dan atau penyelewengan  dalam penggunaan kekuasaan, kedudukan, maupun dan terutama keuangan.
2)      Sifat Pengawasan
Agar fungsi pengawasan mendatangkan hasil yang diharapkan, pimpinan harus mengetahui ciri-ciri suatu proses pengawasan dan berusaha untuk memenuhi sebanyak mungkin ciri-ciri tersebut dalam pelaksanaannya yaitu:
a)      Fact finding (menemukan fakta) Pelaksanaan fungsi pengawasan harus menemukan fakta-fakta tentang bagaimana tugas-tugas dijalankan dalam organisasi (factor biaya, tenaga kerja, sistem dan prosedur kerja, struktur organisasi dan faktor psikologis seperti rasa dihormati, dihargai, kemajuan dalam karir dan lain-lain).
b)       Preventif (mencegah)Proses pengawasan dijalankan untuk mencegah timbulnya penyimpangan dan penyelewengan  dari rencana yang telah ditentukan.
c)      Masa sekarangpengawasan hanya dapat ditujukan terhadap kegiatan-kegiatan yang kini sedang dilaksanakan.
d)     Sebagai Alatpengawasan hanyalah sekedar alat untuk meningkatkan efisiensi, tidak boleh dipandang sebagai tujuan.
e)      Mempermudah tercapainya tujuan pelaksanaan pengawasan harus mempermudah tercapainya tujuan.
f)        Efisien Jangan sampai pengawasan malahan menghambat usaha peningkatan efisiensi.
g)      Menemukan apa yang tidak betul, bukan siapa yang salah.  Pengawasan tidak untuk menentukan siapa yang salah, jika ada ketidakberesan, akan tetapi untuk menemukan apa yang tidak betul.
h)      Bersifat membimbing Pengawasan harus bersifat membimbing agar para pelaksana meningkatkan kemampuannya untuk melakukan yang ditentukan.
3)      Teknik Pengawasan
Pada prinsifnya terdapat dua macam teknik pengawasan, yaitu:
a)      Pengawasan langsung (direct control) Apabila pimpinan organisasi mengadakan sendiri pengawasan terhadap kegiatan yang sedang dijalankan, dapat berbentuk: inspeksi langsung, on the spot observation, on the spot report.
b)      Pengawasan tidak langsung (indirect control) Pengawasan dari jarak jauh, dilakukan melalui laporan yang disampaikan oleh para bawahan, dapat berbentuk: tertulis dan lisan.
4)      Metode Pengawasan
a)      Metode observasi langsung Metode pengamatan langsung oleh atasan/pimpinan terhadap pelaksanaan kerja yang sedang dilakukan oleh pegawai/petugas.
b)       Metode statistik Pengamatan dilakukan melalui data yang disusun secara statistik dan grafis (statistik disusun dari data yang sudah diolah sehingga mudah difahami).
c)      Metode laporan Pengawasan dilakukan setelah diketahui kesalahan, kekeliruan dan penyalahgunaan dari laporan yang diterima.


5)      Fungsi Pengawasan
Ada beberapa macam fungsi pengawasan yang baik, antara lain:
a)      Mengevaluasi keberhasilan dalam mencapai tujuan  dan target yang sesuai dengan indikator yang telah di tetapkan.[4]
b)     mencegah penyimpangan
c)      memperbaiki kesalahan dan kelemahan
d)     menindak penyalahgunaan dan penyelewengan
e)      mendinamisasi organisasi dan kegiatan manajemen
f)      mempertebal rasa tanggung jawab
g)     mendidik pegawai dan pelaksana.

2.        Menurut Luther M. Gullick
Menurut Luther M. Gullick fungsi-fungsi manajemen adalah [5]:
a.         Planning (perencanaan)
b.        Organizing (pengorganisasian)
c.         Staffing (pengadaan pegawai)
d.        Directing (pemberian bimbingan)
e.         Coordinating (pengkoordinasian)
f.         Reporting (pelaporan)
g.        Budgeting (penganggaran)
3.        Menurut John D. Millet
a.       Directing (pemberian bimbingan)
b.      Facillitating (mempasilitasi)
4.        Menurut Harold Koonts & Cyrill O’donnel
a.         Planning (perencanaan)
b.        Organizing (pengorganisasian)
c.         Staffing (pengadaan pegawai)
d.        Directing (pemberian bimbingan)
e.         Controlling (pengawasan)

5.        Menurut George R. Terry
Menurut George R. Terry fungsi- fungsi manajemen adalah:[6]
a.         Planning (perencanaan)
Bermacam-macam pengertian yang diberikan oleh penulis mengenai perencanaan, antara lain:
1)        Menurut W. H. Newman perencanaan adalah penentuan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan.
2)        Menurut Louis A. Allen perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
3)        Menurut H. Koontz dan O’Donnel perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan berbagai alternatif tujuan, kebijakan, prosedur, dan program.
4)         Menurut Sondan P. Siagian Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
5)        Menurut George R. Terry perencanaan adalah pemilihan fakta-fakta dan usaha menghubung-hubungkan antara fakta yang satu dengan yang lain, kemudian membuat perkiraan dan peramalan tentang keadaan dan perumusan tindakan untuk masa yang akan datang yang sekiranya diperlukan untuk mencapai hasil yang dikehendaki).
b.        Organizing (pengorganisasian)
c.         Actuating (penggerakan)
d.        Controlling (pengawasan)
6.       Menurut James A.F Stone
a.       Planning( perencanaan)
b.      Organizing (pengorganisasian)
c.       Leading yaitu menggerakkan orang lain dengan memberikan contoh dan teladan yang baik
d.      Controlling (pengawasan)
7.      Menurut Winardi
Pada tahun 2000 Winardi mengemukakan pendapat tentang fungsi-fungsi manajenen. Menurutnya fungsi-fungsi manajenen ada 4 yaitu :[7]
a.       Planning (perencanaan)
b.      Organizing (pengorganisasian)
c.       Actuating (penggerakan)
d.      Controlling (pengawasan)
8.      Menurut Wijaya
Pada tahun 1987 Wijaya mengemukakan pendapat tentang fungsi-fungsi manajenen. Menurutnya fungsi-fungsi manajenen ada 8 yaitu :
a.       Planning (perencanaan)
b.      Organizing (pengorganisasian)
c.       Staffing ( penugasan)
d.      Actuating (penggerakan)
e.       Coordinating (mengkoordinasi)
f.       Controlling (pengawasan)
g.      Budgetting (pembiayaan)
h.      Evaluasi (penilaian)




 







Text Box: Reporting Text Box: CONTROLLINGText Box: Directing

Text Box: DirectingText Box: Staffing Text Box: Directing

Text Box: Actuating                                                             












BAB III

PENUTUP

A.    Simpulan
           
            Manajemen merupakan  proses pemanfaatan sumber daya organisasi secara maksimal dalam mencapai tujuan organisasi. Perilaku administrator menggunakan pengaruhnya terhadap anggota  dalam setiap organisasi untuk mencapai tujuanya. Dengan kata lain organisasi adalah wadah bagi operasionalisasi aktivitas manajemen.
            Setiap unsur manajemen berkembang menjadi bidang manajemen yang menpelajari lebih dalam peranannya dalam mencapai tujuan yang diinginkannya. Bidang-bidang manajemen tersebut adalah sebagai berikut : 
1.      Manajemen Produksi
2.      Manajemem Pemasaran
3.      Manajemen Keuangan
4.      Manajemen Persomalia
5.       Manajemen Administrasi      
Setiap orang dapat dikatakan mempunyai prinsip namun tak selamanya orang itu memahami prinsip dan melakukanya sebagai pedoman hidup. Hal ini dapat saja terjadi karena tidak adanya kepahaman yang cukup dalam menerapkan prinsipnya. Beberapa pendapat tentadan tinakan. ng pengertian prinsip yaitu:Menurut malayu prinsip adalah  suatu pernyataan yang fudamental atau kebenaran umum yang dapat dijadikan pedoman hidup.
Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaanya. Fungsi-fungsi manajemen menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1.    Menurut Wijaya
Pada tahun 1987 Wijaya mengemukakan pendapat tentang fungsi-fungsi manajenen. Menurutnya fungsi-fungsi manajenen ada 8 yaitu :
a.     Planning (perencanaan)
b.    Organizing (pengorganisasian)
c.     Staffing ( penugasan)
d.    Actuating (penggerakan)
e.     Coordinating (mengkoordinasi)
f.     Controlling (pengawasan)
g.    Budgetting (pembiayaan)
h.    Evaluasi (penilaian)
























DAFTAR PUSTAKA

Mesiono, Manajemen Dan Organisasi, Bandung  : Citapustaka Media Printis, cet 1. 2010
Ernie Tisnawati Sule, Pengantar Manajemen, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, cet 5. 2010
Amanah dita,  pengantar manajemen, Medan : UNIMED, Cet 1. 2010
Ridwan Amin, Meenggagas Manajeen Syariah, Jakarta : Salemba Empat : 2010
Rifai Muhammmad, Manajemen Organisasi, Bandung : Cita Pustaka  Cet 1 : 2013
http://makalahmanajamen.blogspot.com/








[1] Mesiono, manajemen dan organisasi (Bandung Citapustaka Media Printis, 2010) hal.  9
[2] Mesiono, manajemen dan organisasi (Bandung Citapustaka Media Printis, 2010) hal.  9

[3] Ernie Tisnawati Sule, Pengantar Manajemen (Jakarta  Kencana Prenada Media Group ) Hal. 8
[4] Ernie Tisnawati Sule, Pengantar Manajemen (Jakarta  Kencana Prenada Media Group ) Hal. 11

[5] Ernie Tisnawati Sule, Pengantar Manajemen (Jakarta  Kencana Prenada Media Group ) Hal. 9
[6] Ernie Tisnawati Sule, Pengantar Manajemen (Jakarta  Kencana Prenada Media Group ) Hal. 9

[7] Mesiono, manajemen dan organisasi (Bandung Citapustaka Media Printis, 2010) hal.  14

Comments

Popular posts from this blog

ALAT PERAGA DAN MEDIA PEMBELAJARAN

untuk versi word klik di sini BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Jika kita melihat dinamika kehidupan ini, kita sudah tentu pasti melihat bahwa dunia ini terus mengalami perubahan demi perubahan. Perubahan tersebut adalah cenderung perubahan yang membawa ke hal yang lebih baik dari sebelumnya. Kita misalkan saja pada masalah teknologi yang semakin berkembang pesat menjadikan kita dituntut untuk mampu mengikuti arus tersebut. Mengikuti arus perkembangan zaman sangat perlu kita lakukan agar kita tidak termasuk orang yang tertinggal yang disebut kuno. Terkhusus untuk perkembangan teknologi, perkembangan ini sangat mempengaruhi berbagai bidang kehidupan kita di dunia hampir pada seluruh aspek kehidupan kita, baik itu dalam bidang sosial, budaya dan sebagainya. Begitu juga dalam dunia pendidikan, kita sangat membutuhkan teknologi demi kemajuan pendidikan yang lebih baik daripada sebelumnya. Dengan masuknya teknologi dalam dunia pendidikan, lembaga atau instansi pendidikan

Sistem Numerasi

Untuk versi word lebih jelas :), klik di sini BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang             Konsep bilangan dan pengembangannya menjadi sistem angka muncul jauh sebelum adanya pencatatan sejarah, sehingga evolusi dari sistem itu hanyalah merupakan dugaan semata. Petunjuk mengenai awal manusia mengenal hitungan ditemukan oleh arkeolog Karl Absolom pada tahun 1930 dalam sebuah potongan tulang serigala yang diperkirakan berumur 30.000 tahun. Pada potongan tulang itu ditemukan goresan-goresan kecil yang tersusun dalam kelompok-kelompok yang terdiri atas lima, seperti lllll lllll lllll. Sehingga  tidak diragukan lagi bahwa orang-orang primitif sudah memiliki pengertian tentang bilangan dan mengerjakannya dengan metode ijir (tallies), menurut suatu cara korespondensi satu-satu. Ijir adalah sistem angka yang berlambangkan tongkat tegak.             Jadi dapat kita buktikan bahwa orang orang terdahulu telah mengenal tulisan namun mereka tikak menggunakanangka untuk menghitung

Makalah Kurikulum 1994

untuk versi word klik di sini BAB I PENDAHULUAN A.     LATAR BELAKANG Kurikulum adalah suatu hal yang esensial dalam suatu penyelenggaraan pendidikan. Secara sederhana, kurikulum dapat dimengerti sebagai suatu kumpulan atau daftar pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik komplit dengan cara pemberian nilai pencapaian belajar di kurun waktu tertentu. Kurikulum harus mampu mengakomodasi kebutuhan peserta didik yang berbeda secara individual, baik ditinjau dari segi waktu maupun kemampuan belajar. Oleh karena itu, merumuskan suatu kurikulum sudah barang tentu bukan perkara gampang. Banyak faktor yang menentukan dalam proses lahirnya sebuah kurikulum. Dalam merancang kurikulum biasanya dibentuk suatu tim kerja khusus yang dapat berupa lembaga resmi, misalnya seperti Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional. Pusat Kurikulum sampai saat ini sebagai satu-satunya lembaga resmi bermandat menelurkan kurikulum bagi sekolah penyelenggara pendidikan nasional Indonesia. T